Minggu, 21 Desember 2008

Bensin, Kendaraan, Pacar, Teman

. . it's better to have friend who loves us more than he loves his fuel and vehicle than have a boyfriend who loves his fuel and vehicle more than he love us . .

Kenapa? Why?

( Dari sudut pandang cewe ) Ada banyak alasan untuk menjawab kenapa, tapi yang mengena adalah rasa sakit, sebel, jengkel, dsb yang akan kita rasakan. Sebagai cewe, pasti merasa ingin dilindungi. Kalau kita punya pacar yang lebih sayang pada bensin dan kendaraannya, maka kita harus mandiri, ke mana-mana sendiri. Mau minta anter temen ya nggak mungkin gitu, apalagi kalo temen kita itu cowo, kita pasti khawatir, takut, was-was kalau-kalau itu bisa bikin pacar kita marah. Tapi bisa apa selain berusaha ke mana-mana sendiri? Kan pacar kita lebih sayang ke bensin dan kendaraan yang dia punya, jadi untuk antar/ jemput kita nearly impossible. Yang ada di otaknya "Ntar bensin gue boros lagi" atau "Ntar motor gue kotor lagi" atau kalimat-kalimat lain yang bermakna serupa. Pacar kita itu akan lebih berusaha melindungi bensinnya dari keborosan dankendaraannya dari lecet, kotor, dsb daripada meluangkan waktu untuk sekedar antar/ jemput kita. Kemungkinan lain adalah sang pacar yang bisa disebut pelit itu kerjanya cuma ngoceh-ngoceh "Ntar aku ke rumah kamu ya", "Ntar takanter deh", "Ntar sama aku aja", dsb yang prakteknya nol guedeeeee banget alias boong banget, bokis abis! gara-gara hal itu bisa bikin boros bensin dan kotor kendaraan. Terus yang ada kita sebel sendiri, jengkel, ngrasa diboongi, sementara sang pacar sama sekali nggak merasa bersalah dan mungkin akan mengulangi itu lagi. Bodoh ya kita sebagai cewe gampang kemakan omongan pacar-pacar itu?
Lain cerita kalo kita nggak punya pacar tapi punya temen yang lebih sayang ke kita dari pada ke bensin dan kendaraannya. Teman kita itu nggak akan ragu-ragu dan dengan suka cita serela-relanya mengantar/ jemput kita ke manapun asal itu bukan tempat yang macam-macam atau aneh-aneh. Yakin 100% atau 1000% atau berapapun itu, kita pasti akan merasa lebih nyaman, lebih merasa diperhatikan dan dihargai, lebih merasa dilindungi ke teman kita itu daripada punya pacar yang lebih sayang ke bensin dan kendaraannya daripada ke kita.
Dari teman kita bisa dapat semuanya. Perhatian, rasa hormat, rasa diharagai,
rasa dilindungi, dsb. Karena teman akan cenderung ingin membuat orang lain yang berstatus temannya itu merasa nyaman di dekatnya.
Ada pertanyaan lain, kalau pacar lebih sering antar/ jemput cewe lain dari pada kita, apa yang kita rasain??
Bohong banget kalo bisa-bisanya kita jawab "Ah, gagpapa kog". Sebagai cewe normal, dapat dipastikan kita sebel bukan main, nggak terima, nggak suka, jengkel, marah, dsb. Tapi kita bisa apa? Lha wong sang pacar rela-rela aja, seneng-seneng aja di minta antar/ jemput si cewe lain itu. Padahal, buat antar/ jemput kita, it's nearly impossible. Apalagi kalau pacar nggak jujur ke kita kalau dia antar/ jemput si cewe lain tanpa sepengetahuan kita. Wah, bikin tambah sebel, nggak terima, nggak suka, jengkel, marah, dsb. Bisa betah tuh kita marahnya.
Kalau dipikir pake logika, buat apa punya pacar yang kaya gitu?? Cuma bikin sakit. Better diputus aja. Tapi ya tenang-tenang aja, kan status masih pacar, belum kawin, masih bisa putus. Hehe =P