Senin, 13 September 2010

Being Perfect?

Being perfect is not about that scoreboard out there. It’s not about winning. It’s about you and your relationship with yourself, your family and your friends. Being perfect is about being able to look your friends in the eye and know that you didn’t let them down because you told them the truth. And that truth is you did everything you could. There wasn’t one more thing you could have done. Can you live in that moment as best you can, with clear eyes, and love in your heart, with joy in your heart? If you can do that gentleman - you’re perfect!
-Coach Gary Gaines-Friday Night Lights
I'm sure it's pretty hard to be done. But, why don't we try?

Jumat, 10 September 2010

Idul Fitri 1431 H


Nggak terasa Ramadhan kali ini udah lewat. Berasanya cepet, tapi tak apalah, semoga masih bisa bertemu Ramadhan tahun depan. Amiin

Hari ini 1 Syawal

Hari ini sholat Ied

Hari ini makan ketupat

Hari ini pake baju biru *nggak nyambung

Hari ini Solo sepi *makin nggak nyambung

Pokoknya Selamat Idul Fitri 1431 Hijriyah. Semoga Allah selalu melimpahkan keberkahan kepada umatnya. Amiin

Silakan menikmati ketupat, opor, rendang, nastar, kastengel, sirup cocopandan di rumah masing masing ato di tempat tetangga masing masing.

Senin, 06 September 2010

Pelajaran dari Sholat

Permisi...
Bukan maksud saya sok tahu, sok pinter, sok-sok apa aja terserah. Bukan maksud juga menggurui. Cuma pengen berbagi isi otak. Jadi, permisi ya....

Jumlah raka'at sholat : jujur
Jumlah raka'at dalam shalat ngajarin kita untuk berbuat jujur. Subuh selalu 2 raka'at, Dzuhur selalu 4 raka'at, Ashar selalu 4 raka'at, Maghrib selalu 3 raka'at, Isya selalu 4 raka'at. Mau sholat sendiri, mau jama'ah, mau diliatin orang banyak, mau sholat di tengah hutan rimba, mau sholat di masjid, mau sholat di tengah jalan tol, di mana pun, kapan pun, kita pasti melaksanakan sholat sesuai jumlah raka'atnya, nggak mungkin nambah atau ngurangin. Ambil contoh sholat Dzuhur. Dzuhur 4 raka'at, mau sholat jama'ah maupun sendirian tetap 4 raka'at.
Apa mungkin karena sholat di kamar, sendirian, nggak ada orang lain yang ngeliat, kita kurangin raka'atnya jadi 2 aja?
Nggak mungkin kan? Dalam situasi apa pun pasti Dzuhur tetap 4 raka'at kan? Itu membuktikan kalo sholat melatih kita untuk selalu berbuat jujur.

Pelaksanaan sholat : tanggung jawab
Kan ya nggak mungkin karena capek abis cabutin rumput di lapangan trus pas waktunya Dzuhur "Dek, tolong dong gantiin aku Dzuhur. 1 raka'at 5ribu deh".
Secapek apa pun, sesibuk apa pun kita tetap sholat sendiri, nggak bisa diwakilin. Tanggung jawab kita ya kita yang ngerjain.

Berdoa sholat : visioner
abis sholat pasti kita berdoa, biar pun cuma seucrit tetep aja kita berdoa. Apa yang di sampaikan dalam doa sudah pasti bermacam macam, tapi satu hal yang ( insyaallah ) sudah pasti adalah kita selalu berdoa untuk kebaikan kehidupan kita yang akan datang. Itu mengajarkan kita untuk selalu visioner, berpandangan jauh ke depan. Selalu mempersiapkan diri untuk apa pun yang akan terjadi di masa yang akan datang, selalu mempertimbangkan akibat di masa yang akan datang atas setiap pilihan sehingga tidak gegabah dalam membuat pilihan, selalu berhati hati dalam setiap perkataan dan tindakan.

Waktu sholat : disiplin
Mengerjakan sholat sudah ditentukan waktunya.
Nggak mungkin kan Subuh jam 10.00 WIB atau Ashar jam 7 malem?

Jama'ah sholat : kerja sama
Sholat berjamaah mengajarkan kita untuk memupuk kebersamaan, bekerja bersama demi mencapai satu tujuan.

Shaf sholat : adil
Nggak ada aturan shaf pertama untuk presiden, ke-2 untuk menteri, ke-3 untuk Pak Lurah, ke-4 untuk Pak RT, dst.
Siapa pun berhak untuk ada di shaf pertama, ke-2, ke-3, maupun ke-berapa pun, nggak peduli apa status sosialnya. Siapa yang datang duluan ya di shaf depan, yang belakangan mengikuti.
Nggak ada ceritanya pemulung shalat di shaf depan tapi karena kemudian presiden datang si pemulung harus kebelakang dan ngasih tempatnya buat si presiden. Buat Allah status sosial nggak penting, nggak ngaruh, yang penting cuma 1, amal ibadahnya. Ini sangat bertolak belakang dengan apa yang kita temui di kehidupan di mana status sosial sangat berpengaruh dalam kita memperoleh keadilan dalam hal apa pun. Yang miskin yang harus kalah, yang harus nyingkir. Tapi itu nggak berlaku dalam shaf shalat.