Jumat, 25 Juli 2014

HolaHalo

I'm supposed to proofread my thesis at this very second I write this blablabla, but all of sudden I remember that I have a page of secrets in another world called the house of "Cerita Kepompong" that I've neglected for decades.
So here I am trying to do up (though it isn’t much) this page of secret.
And now it's time for update biar kaya blog-blog lain yang udah lama nggak dijamah sama yang punya itu. 

Wuih gaya bet pake sok-sokan update, emang ada yang baca? 
Ada yang mau tau updatedan dari kamu gitu?


 I don't care. Saya sih nggak peduli ada yang baca atau nggak. Yang penting saya menjalankan petuah Pak Forrester "write like no one will read your writing".

Now, I'm working on my thesis. 
Sebagaimana mahasiswa tingkat dewa akhir lainnya, saya pun sedang membanting jari di keyboad  laptop tulang berusaha menyelesaikan skripsi saya. Dulu nih ya, duluuuuuuuu banget saya heran kenapa kok kalo ngerjain skripsi itu pada lamaaaaa bener bahkan pada nggak kelar kaya kakak sepupu dan om saya. Padahal mereka termasuk golongan orang dengan otak terberkati. Sekarang saya paham kenapa hal itu bisa terjadi. Banyak faktor ternyata, sodara sebangsa dan setanah air Indonesia raya. Contoh paling simpel nih ya, bisa jadi gara-gara kartun. Tau Adventure Time alias Fin and Jake kan? Petualang dua sahabat beda spesies bernama Fin and Jake itu kan seru tuh, nha itu bisa jadi distraction pas ngerjain skripsi. Buka laptop-kedengeran opening song-nya Adventure Time-tinggalin laptop-nonton tv dulu-kelar kartunnya-balik ke laptop-buka folder "skripsi"-nggak jadi ding, mending buka KamuTabung YouTube cari episode Adventure Time yang kemarin-kemarin. Itu contoh paling simpel. Yang lebih rumit? Ada! Diajak kerja dosen. Ini susah ini. Apalagi kalo yang ngajak dosen pembimbing. Mau nolak yo piyeeeee, yen di-iya-in kok yo beraaaat. Akhirnya pasrah waelah... haha
Dan dan dan…. kemarin saya menghadap penguasa ketua jurusan saya, konsul tentang sidang pendadaran. Daaaaannnn finally I have the lists of the names of the board of examiners di hari pertanggungjawaban amalan kuliah saya nanti. 
 Nanti? Emang kapan?
Soon.
Pas tau siapa penguji utama, langsung glek! Nelen ludah. Ini bapak dosen wuiiiiiih super sekali, sodara-sodara. Kesaksian dari mereka yang pas sidang diuji sama beliau adalah “wah, wooow banget. Aku “dikupas”.” Karena eh karena si bapak ini pemahaman akan teori linguistik terutama language acquisition-nya super mario bros! Makanya kalo nguji, nggak ada ampun deh. Belum sempat jawab satu pertanyaan, udah diberondong dengan pertanyaan lain. Dan yang lebih wow adalah r.e.v.i.s.i. mereka yang diuji sama bapak ini jadi pusing, lemah, lesu kehabisan tenaga justru pas ngerjain revisi. Tapi nggak apa-apa, pursuing for perfection isn’t easy, rite?
Udah ah sok-sokan apdetnya. Sebaiknya saya lanjut menyelesaikan misi mengakhiri masa mahasiswa tingkat dewa akhir saya. Emak pengen saya wisuda. Pak Kaprodi pengen saya yudisium. Mr. U pengen saya nggak kebanyakan wira-wiri ke Jogja sendirian. :)