Sabtu, 14 November 2009

Rapuh

Dia meringkuk di tempat tidurnya. Memeluk dirinya sendiri. Dia takut dirinya hancur berkeping keping jika dia tidak memeluk dirinya sendiri sedemikian eratnya. Sakitnya merembes keluar dari hatinya merapuhkan tubuhnya. Dia tak punya orientasi waktu lagi. Tubunya lemah oleh sakit di hatinya, tak mampu menengok sekedar melihat pukul berapa. Otaknya dikacaukan oleh banyak hal yang bersumber dari satu perkara. Dia tak mampu mengurai benang benang kusut pikirannya. Usahanya menenangkan diri sia sia, dikalahkan oleh kecewanya yang mendalam. Dia telah berusaha memberikan percayanya pada dia yang dipilihnya, tapi justru dia dikecewakan karena keputusannya. Dia tak tahu apa yang telah dia perbuat hingga dia peroleh imbalan sedemikian. Dia kehilangan gravitasinya, terlempar keluar dari orbitnya, membentur ratusan asteroid, dan hancur sudah semua yang dimilikinya yang sekian lama sudah mulai merapuh.

Tidak ada komentar: