Pertanyaan yang mendominasi percakapan, terutama antar mahasiswa, pasca masa ujian adalah tentang nilai dan IP.
Hampir semuanya yang dibahas adalah IP-nilai-IP-nilai-IP-nilai. Jaraaaannnggg banget ada yang tanya,
Bukannya sok-sokan atau apa, tapi menurut saya, inti dari kuliah dan belajar bukan besar-kecil angka nilai atau IP, tapi lebih ke banyak-sedikitnya ilmu yang diperoleh. Buat apa dapat nilai bagus tapi nggak benar-benar menguasai materi?
Nilai dan IP memang penting, tapi itu bukan tujuan utama dari belajar dan kuliah. Kalo belajar cuma diukur dari nilai yang diperoleh, lulus kuliah selesai dong belajarnya? Kan abis itu nggak ada yang kasih A, B, atau malah D maupun 66, 90, 100, maupun 0. Padahal manusia hidup nggak bisa gitu. Dalam kitab agama saya, disebutin juga kalo manusia diwajibkan belajar sepanjang hidupnya, istilah kampung saya lifespan development gitu.
Kan kata orang-orang hebat kira-kira begini, "your GPA leads you to job interview, but your leadership and knowledge lead you to prosperous life."
Intinya, IP bagus cuma bawa kita sampai mendapat pekerjaan, tapi ilmu yang kita punyalah yang akan memberikan kehidupan yang sejahtera.
Nggak usah terlalu pusing masalah nilai dan IP, yang perlu dipusingkan adalah seberapa penuh kantong pengetahuan kita. Dapat IP sempurna nggak langsung bikin kita jadi manusia terhebat di semesta kok, sama aja sama dapat IP biasa-biasa aja. Tapi, menguasai berbagai pengetahuanlah yang bikin kita jadi manusia bermanfaat. Karena sebagaimana kata Zafran dalam novel 5 Cm, "sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bisa memberikan manfaat sama orang lain".
Tanpa mengesampingkan nilai dan IP, kuliah yang panting dapat ilmunya, IP dan nilai bagus itu adalah bonus.
"Gimana nilainya? Udah keluar semua?"
Keluar dari mane? Dari gua??
"Hei, gimana IPnya?"
IP saya sehat wal'afiat. Dia dikasih makanan bergizi sama ibunya.
"IPnya naik atau turun nih?"
IP saya nggak punya tangga.
"Yang dapet A berapa makul?"
"Makul ini dapet apa?"
Jarangggggg banget yang jawab "Dapet ilmu", pada jawab "dapet A/ B/ C/ dst".
blablabla
Keluar dari mane? Dari gua??
"Hei, gimana IPnya?"
IP saya sehat wal'afiat. Dia dikasih makanan bergizi sama ibunya.
"IPnya naik atau turun nih?"
IP saya nggak punya tangga.
"Yang dapet A berapa makul?"
"Makul ini dapet apa?"
Jarangggggg banget yang jawab "Dapet ilmu", pada jawab "dapet A/ B/ C/ dst".
blablabla
Hampir semuanya yang dibahas adalah IP-nilai-IP-nilai-IP-nilai. Jaraaaannnggg banget ada yang tanya,
"Gimana semester kemarin? Yang belum paham benar makul apa?"
"Makul ini udah paham semua? Yang paling favorit chapter apa?"
"Udah dapat makul ini kan? Garis besarnya tentang apa?"
"Makul ini udah paham semua? Yang paling favorit chapter apa?"
"Udah dapat makul ini kan? Garis besarnya tentang apa?"
Bukannya sok-sokan atau apa, tapi menurut saya, inti dari kuliah dan belajar bukan besar-kecil angka nilai atau IP, tapi lebih ke banyak-sedikitnya ilmu yang diperoleh. Buat apa dapat nilai bagus tapi nggak benar-benar menguasai materi?
Nilai dan IP memang penting, tapi itu bukan tujuan utama dari belajar dan kuliah. Kalo belajar cuma diukur dari nilai yang diperoleh, lulus kuliah selesai dong belajarnya? Kan abis itu nggak ada yang kasih A, B, atau malah D maupun 66, 90, 100, maupun 0. Padahal manusia hidup nggak bisa gitu. Dalam kitab agama saya, disebutin juga kalo manusia diwajibkan belajar sepanjang hidupnya, istilah kampung saya lifespan development gitu.
Kan kata orang-orang hebat kira-kira begini, "your GPA leads you to job interview, but your leadership and knowledge lead you to prosperous life."
Intinya, IP bagus cuma bawa kita sampai mendapat pekerjaan, tapi ilmu yang kita punyalah yang akan memberikan kehidupan yang sejahtera.
Nggak usah terlalu pusing masalah nilai dan IP, yang perlu dipusingkan adalah seberapa penuh kantong pengetahuan kita. Dapat IP sempurna nggak langsung bikin kita jadi manusia terhebat di semesta kok, sama aja sama dapat IP biasa-biasa aja. Tapi, menguasai berbagai pengetahuanlah yang bikin kita jadi manusia bermanfaat. Karena sebagaimana kata Zafran dalam novel 5 Cm, "sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bisa memberikan manfaat sama orang lain".
Tanpa mengesampingkan nilai dan IP, kuliah yang panting dapat ilmunya, IP dan nilai bagus itu adalah bonus.
2 komentar:
IP yang lalu berpengaruh pada IP yang akan datang. mungkin bagi yang sadar, jika kuliah dengan benar, insyaalloh IP nya pun jadi benar (kecuali dalam beberapa[atau banyak] kasus penilaian dosen tak berpatokan
mantap nda!
@Satria47i's Power!! : bener, bang! kebanyakan kuliah cuma demi nilai. kalo nilainya nggak sesuai harapan, kecewa to the max. tapi kalo kuliah demi ilmu, nilai berapa aja (insyaallah) legowo..
Posting Komentar