Senin, 28 September 2009

!!!!!!!!!

aku benci

aku nggak suka

aku muak

Sabtu, 19 September 2009

Filosofi Kepompong

Telur - Ulat - Kepompong - Kupu-kupu

Telur itu seperti manusia waktu masih di rahim ibu.

Kemudian telur menetas keluarlah ulat. Manusia pun demikian, setelah kurang lebih 9 bulan 10 hari di rahim ibu kemudian lahir ke muka bumi.

Dalam metamorfosisnya ulat harus melalui fase kepompong untuk jadi kupu-kupu. Selama jadi kepompong ulat puasa lahir batin. Nggak makan, nggak minum, nggak ngeliat warna warninya dunia, nggak ngobrol sama ulat-ulat lain. Manusia juga demikian. Dari 12 bulan yang diberikan Allah, ada 1 bulan yang bernama Ramadhan dimana manusia juga harus puasa lahir batin. Nggak makan, nggak minum, harus bisa atur emosi, harus bisa atur perilaku, tahan hawa nafsu.

Setelah puasa selama fase kepompong, ulat menjadi kupu-kupu yang cantik. Manusia pun juga diharapkan demikian. Setelah puasa lahir batin selama sebulan, manusia diharapkan seperti lahir kembali. Menjadi manusia baru yang lebih baik dari sebelumnya. Menjadi secantik perubahan ulat menjadi kupu-kupu. Menjadi manusia yang lebih berkualitas setelah melewati 1 fase. Naik tingkat jadi yang lebih baik. .

Minggu, 13 September 2009

Flightplan, Film Tentang Contoh Hebatnya para Ibu


Semalam saya nonton Flightplan untuk kesekian kalinya. Dan untuk yang kemarin akhirnya saya nonton sampai selesai. Uh! Bener-bener touching, exhilarting, pumps the adrenalin. Tapi satu hal yang paling ngena dipikiran saya dan bikin saya bener-bener sadar dan paham tentang suatu hal. Suatu hal itu adalah kasih ibu bener-bener sepanjang jalan lintas pulau, lintas benua, lintas samudra, ngider nggak ada putusnya di permukaan bumi yang bulat ini.

Film itu critanya tentang ibu yang naik pesawat sama putri kecilnya. Tau-tau pas di dalem pesawat putrinya itu ilang. Dan ternyata putrinya itu diculik sama pembajak pesawat itu dan ditaruh di ruang mesin dalam keadaan tidur lelap dibawah pengaruh obat bius. Tujuan penculikannya untuk melancarkan aksi pembajakan tanpa menarik perhatian orang lain dan membuka kedok si pembajak sehingga nggak ada satu orang pun di pesawat itu, kecuali si ibu, yang nyadar kalau pesawat itu lagi dibajak secara rapi dan terselubung. Si ibu yang nyadar putrinya ilang jelas langsung panik. Tapi nggak ada orang di pesawat itu percaya kalau putri ibu itu ilang kecuali 2 bocah yang juga penumpang pesawat itu. Semua penumpang+awak pesawat yakin kalau putri ibu itu emang dari awal nggak naik pesawat, apalagi ditambah nggak adanya nama putri ibu itu di daftar nama penumpang. Si ibu tetep yakin putrinya diculik dan ditaruh disalah satu ruang di pesawat itu. Si ibu yang ternyata seorang teknisi di sebuah maskapai penerbangan udah pasti tau seluk beluk pesawat akhirnya nyari putrinya di seluruh bagian pesawat. Saya nggak perlu ceritain semuanya, tapi intinya pada akhir cerita si ibu itu bisa nemuin putrinya yang disembunyiin di ruang mesin dan ngebuktiin kalau dia nggak gila kaya anggapan orang orang di dalem pesawat. Untuk cerita lengkapnya silakan saksikan Flightplan. Intinya seorang ibu itu berusaha keras nemuin putrinya, nggak peduli apa orang bilang tentang dia, nggak peduli apapun rintangannya.

Semua itu kasih liat kalau seorang ibu itu punya intuisi yang bener bener kuat tentang anak-anaknya dan selalu berusaha melakukan yang terbaik buat anak anaknya. Itu sedikit dari sekian banyak bukti kasih ibu yang bener bener tulus dan tiada akhir.

Kamis, 10 September 2009

Wallet, Wallet, Wallet, Where Are You?

Adakah yg tidak tahu apa itu dompet?
Parah banget tuh kalau sampai ada yang jawab, "ya,saya nggak tahu". Kalau ada yang ngrasa demikian, coba kunjungi Pakdhe Google dan ketikkan "dompet".

Saya mau cerita tentang dompet saya,dompet ibu saya,dan dompet bapak saya.
Begini ceritany. .

Sekitar seminggu yang lalu, saat saya mau pulang dari tempat les, saya nengok bagasi motor saya dulu. Niatnya nyari sandal jepit, tapi ternyata saya jadi tau kalau dompet saya nggak di sana juga, dan saya juga nggak masukin dompet ke tas. Kesimpulanny saya nggak bawa dompet, yang artinya saya nggak bawa duit sama sekali, STNK, kartu pelajar, KTP (saya udah punya KTP :D), SIM, kartu diskon, member cards (pake es), foto 3x4 (nggak penting :P),dsb. Padahal rumah saya di Karanganyar dan saya les di Solo. Berapa banyak pos polisi yang saya lewati? Silakan bila berminat menghitung. Pas berangkat saya nggak tau kalau ternyata saya nggak bawa STNK dan SIM yang berdomisili di dalam dompet saya, dan saya oke-oke aja,tenang-tenang aja. Tapi sekarang setelah tau duo maut itu tidak bersama saya, saya deg-degan. Parno sendiri. Dalam hati "gimana nih pulang ntar? Kalau polisi pada kerajinan nyegat orang-orang yang naik motor buat ngliat foto-foto di SIM gimana nih?". Sebodo amat sama polisi, saya pun pulang. Ya iya saya pulang, masa saya nginep d tempat les? Duh Gusti matur nuwun sanget, saya selamat sampai rumah tanpa ketemu polisi sebiji pun. Saya bener-bener ngrasa dompet itu ternyata amat sangat penting, secara dompet saya merupakan kost-kostan STNK,SIM,KTP dan kartu-kartu lain saya (tapi nggak ada kartu domino/bridge).

Berikutnya dompet ibu saya. Ceritanya beberapa hari yang lalu ibu saya males masak, jadi buat buka puasa beli makanan ke luar. Eh, pas sampe tempatny, ibu nengok dompet, ternyata cuma ada selembar 20ribu sama 2 lembar ribuan. Ternyata ibu salah bawa dompet. Untung aja belum pilih-pilih ini itu. Akhirnya beli-belinya dipas-pasin sama duit yang dibawa. Gara-gara salah dompet, mau buka puasa jadi sport jantung dulu.

Yang ini tentang dompet bapak saya. Kemarin malem, pulang tadarus, bapak diajak om ke EE (semacam tempat makan yang wujudnya kaya angkringan). Pagi tadi abis sahur, bapak nyari dompetnya dan nggak ketemu. Saya sama ibu ikut nyari juga. Dan ternyata nggak ketemu juga. Beuh! Kemana sih nih dompet? Nggak ada yang tau. Bapak akhirnya pasrah aja tuh dompet ilang. Yang mengecewakan bukan duitny yang ilang, wong duitnya cuma 200rb, tapi ATM,KTP,SIM,member card,kwitansi barang yang belum diambil,dsb. Aduh-aduh, itu nilainya lebih banyak dari duitnya. Badala kikuk! Tau-tau tadi jam 2an ada orang dateng ke rumah mau ketemu bapak. Ternyata orang itu mau balikin dompet bapak yang kemarin jatuh di EE. Oualah, ternyata dompetnya jatuh di EE, pantes aja dicari-cari di rumah sampai di kost-kostan semut-semut juga nggak ketemu.

Itu cerita 3 jiwa pengisi rumah saya tentang dompet masing-masing. .

Rabu, 09 September 2009

Pagi-Pagi di Jamnya Orang Asik Dugem

Ya Allah!
Saya nggak bisa tidur.

Udah hampir jam 1 pagi tapi saya masih aja melek,masih seger buger, belum ngantuk sama sekali.

Dalam hati saya bertanya,"Ke mana sih perginya si ngantuk yang biasanya nempel mulu sama saya?"

Lalu saya berteriak (dalam hati juga) mencari dan memanggil si ngantuk, "hoooi,ngantuk! Sini loe. Nempel di gue. Bikin gue tidur!"

Kemudian saya dengan nada tinggi (dalam hati pula) mengusir bibit-bibit insomnia, "heh! Insomnia terkutuk! Pergi nggak loe?! Jauh-jauh dari gue sana!"

Tapi ternyata oh ternyata, si ngantuk belum juga menyahut panggilan saya dan belum kembali menghampiri saya. Sedang si insomnia juga masih betah sama saya, nggak mau pergi biarpun sudah saya usir.
Huh!

Sumpah sumprit si pipit kejepit jerit, saya jadi uring-uringan sndiri. Saya takut ntar nggak bisa bangun sahur. Takut nggak bisa pas ngerjain midtest fisika (pas seger buger aja nggak bisa apalagi sambil ngantuk,tambah ancur ntar).

Hoooi, ngantuk! Sini dong! I miss you nih. .

Btw, judulny nggak nyambung yak? :P