Oke, mungkin ini telat, basi, atau apalah terserah. Tapi saya emang niat nulis ini baru sekarang, pas udah rada lama setelah pemutaran film, pas filmnya udah nggak diputer di bioskop lagi.
Kenapa?
Karena saya nggak mau jadi spoiler buat yang belum nonton. Kan kalo sekarang pasti udah pada nonton, jadi saya nggak jadi spoiler deh.
Saya nonton Eclipse ini sampe 2 kali. Bukan karena saya Twilight freak ( saya emang bukan Twilight freak), tapi karena film yang pengen saya tonton nggak diputer di Solo. Hiks. Nyesek deh.
Pas filmnya baru mulai : *tengok tengok kanan kiri. Ini salah masuk studio nggak ya?
5 menit kemudian : hmm. peerasaan di buku nggak gitu gitu banget deh.
10 menit kemudian : oke, nih film lebay.
15 menit kemudian : bingung mau kecewa ato senang.
Seperti dua film sebelumnya, Eclipse masih bercerita tentang kisah cinta yang too romantic to be true antara manusia (Bella ) dengan vampire
Kalo dibandingin sama bukunya, bisa dibilang film ini rada too much, tapi intinya tetap sama kok. Dan menurut saya adalah hal yang salah bila berharap film yang based on the novel by blablabla bisa sma seperti bukunya. Kalo sama, ngapain dibikin film?? buang buang waktu+biaya aja. Film dibikin itu buat kasih sesuatu yang beda tentang cerita itu namun intinya tetap sama.
Satu yang saya suka dari Eclipse the movie adalah more action. I do like it!
Tapi meski pun adegan adegan action di film ini lebih banyak, adegan pertarungan The Cullen-werewolf vs. Victoria's army kurang nendang deh. Kurang ngena gitu. Ngambang. Adegan yang paling ditunggu tunggu itu jadi nggak berasa kalo udah lewat. Saya terus terang sangat menunggu adegan pertarungan Victoria vs. Edward. Tapi ternyata oh ternyata, nggak ada rasanya. Saya speechless. Yang ada di kepala saya pas pertarungan itu usai Hah? Udah? Gitu doang?? Bener bener jauh dari yang diharapkan.
Tapi emang dari sononya nih film genre-nya drama sih ya, jadi dengan komposisi adegan action segitu ya cukuplah.
I love Edward but Jacob as well. Taylor Lautner makin keren aja deh. Mainnya juga makin oke. Tapi dari sekian werewolf, yang badannya keren cuma si Taylor Lautner deh.
Dakota Fanning mainnya bagus di film ini. Emang dasarnya so talented in this field kali ya si Dakota itu. Dakota berperan sebagai Jane, salah satu dari The Volturi. Ampun deh, bener bener kaya vampir. Ekspresinya itu bikin merinding. Dingin.
Overall film ini masih sesuai sama plot cerita bikinan Stephenenie Meyer, nggak percuma buat ditonton, nggak mengecewakan
Tapi kok saya ngerasa Kristen Steward-Robert Pattinson chemistry-nya rada nggak se-oke 2 film sebelumnya ya?
Dan quotation favorit saya di film ini adalah pidatonya Jessica Stanley waktu upacara kelulusan. Kira kira begini :
"When we were five, they asked us what we wanted to be when we grew up. Our answers were things like astronaut, president, or in my case… princess.
When we were ten, they asked again and we answered - rock star, cowboy, or in my case, gold medalist. But now that we've grown up, they want a serious answer. Well, how 'bout this: who the hell knows?!
This isn't the time to make hard and fast decisions, its time to make mistakes. Take the wrong train and get stuck somewhere chill. Fall in love - a lot. Major in philosophy 'cause there's no way to make a career out of that. Change your mind. Then change it again, because nothing is permanent.
So make as many mistakes as you can. That way, someday, when they ask again what we want to be… we won't have to guess. We'll know."
4 komentar:
Ya ampun, aku suka deh kalo kamu bukan twilight freak ;).. *ini ngomong serius lho aku..
@lalitaHaribara. .
wah, kenapa suka?
gimana kalo HarPot freak?
soalnya saya agak2 gimana gtu sma critanya,sama masnya yg main jg deng,wkwkwk..
ayo harpot freak sajoo,heheh
@lalitaHaribara. .
too romntic to be true. too much fakes. hehe
yipppiiieee!! yang itu setuju sekali! :D
Posting Komentar